Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
AS Kerahkan 300 Pasukan untuk Latih Tentara Ukraina
AS Kerahkan 300 Pasukan untuk Latih Tentara Ukraina
A
A
A
KIEV - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengerahkan sekitar 300 pasukan ke Ukraina untuk melatih tentara Garda Nasional Ukraina yang memerangi separatis pro-Rusia di Ukraina timur. Pihak Angkatan Darat AS menyatakan, ratusan pasukan AS itu telah tiba di Ukraina pada pekan ini.
Dalam sebuah pernyataan Angkatan Darat AS menyatakan, ratusan pasukan AS dari Brigade Airborne 173 tiba pada hari Selasa dan Rabu di Yavoriv, Ukraina barat. Mereka akan menghabiskan waktu enam bulan untuk melatih tiga batalion pasukan Ukraina.
Langkah AS ini kemungkinan akan membuat marah Rusia. Moskow telah menuduh AS terlibat dengan mendukung demo besar yang menggulingkan Presiden Ukraina pro-Rusia, Victor Yanukovych pada tahun lalu.
Setalah Yanukovych terguling, krisis Ukraina justru semakin parah, di mana wilayah di Ukraina timur memilih untuk merdeka atau lepas dari Ukraina yang beribukota di Kiev.
”Kami akan melakukan pembekalan kelas, serta pelatihan pada (pasukan Ukraina) untuk mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme dan kemampuan staf militernya,” kata Mayor Jose Mendez, petugas operasi untuk Brigade Airbone, yang berbasis di Italia, dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin, seperti dilansir Reuters, Jumat (17/4/2015) menyalahkan AS dalam konflik di Ukraina. Putin menganggap Washington sengaja menyeret Kiev dalam rencana mereka untuk memperluas keanggotaan NATO.
Dalam sebuah pernyataan Angkatan Darat AS menyatakan, ratusan pasukan AS dari Brigade Airborne 173 tiba pada hari Selasa dan Rabu di Yavoriv, Ukraina barat. Mereka akan menghabiskan waktu enam bulan untuk melatih tiga batalion pasukan Ukraina.
Langkah AS ini kemungkinan akan membuat marah Rusia. Moskow telah menuduh AS terlibat dengan mendukung demo besar yang menggulingkan Presiden Ukraina pro-Rusia, Victor Yanukovych pada tahun lalu.
Setalah Yanukovych terguling, krisis Ukraina justru semakin parah, di mana wilayah di Ukraina timur memilih untuk merdeka atau lepas dari Ukraina yang beribukota di Kiev.
”Kami akan melakukan pembekalan kelas, serta pelatihan pada (pasukan Ukraina) untuk mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme dan kemampuan staf militernya,” kata Mayor Jose Mendez, petugas operasi untuk Brigade Airbone, yang berbasis di Italia, dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin, seperti dilansir Reuters, Jumat (17/4/2015) menyalahkan AS dalam konflik di Ukraina. Putin menganggap Washington sengaja menyeret Kiev dalam rencana mereka untuk memperluas keanggotaan NATO.
(mas)
Explore More