Larang Wanita Jadi Presiden, Bos di AS Dihujat

Jum'at, 17 April 2015 - 15:26 WIB
Larang Wanita Jadi Presiden, Bos di AS Dihujat
Larang Wanita Jadi Presiden, Bos di AS Dihujat
A A A
TEXAS - Cheryl Rios, wanita yang menjadi CEO atau bos di sebuah perusahaan di Dallas dihujat publik Amerika Serikat (AS) di media sosial. Musababnya, karena dia menulis status di Facebook yang berisi larangan seorang wanita menjadi presiden.

“Seorang wanita seharusnya tidak menjadi presiden, karena hormon yang berbeda dan berlawanan dengan nalar di Alkitab,” bunyi status bos wanita di perusahaan Go Ape Marketing itu.

Meski tidak menyebut nama, status Facebook Cheryl Rios itu secara tidak langsung ditujukan terhadap Hillary Rodham Clinton, yang sudah mendeklarasikan diri menjadi kandidat calon presiden AS 2016.

”Jika hal ini terjadi (wanita jadi presiden), saya pindah ke Kanada. Tidak ada kebutuhan untuk dia (wanita) karena dia bukan orang yang tepat untuk menjalankan tugas negara kita. Tetapi yang lebih penting perempuan tidak harus menjadi presiden,” ujarnya.

Meski dihujat di media sosial karena pendapatnya yang kontroversial itu, Cheryl Rios tidak peduli. ”Biarkan pembenci memulai. Tapi dengan hormon kita, tidak ada cara bagi kita untuk harus bisa memulai perang. Ya, saya menjalankan bisnis saya sendiri, dan saya menyukainya dan saya besar dalam hal itu. Tapi itu tidak sama sebagai presiden, yang harus diserahkan kepada seorang pria, baik, kuat, dan terhormat,” lanjut dia.

Sejak muncul komentar kontroversial itu, media Twitter di AS “dibanjiri” tanda pagar (tagar) #everydaysexism sebagai gerakan di dunia maya untuk membenci dan mengkritik Cheryl Rios. Bos wanita itu tetap membela pendapatnya meski muak dengan “kekerasan” di media sosial itu.

”Awalnya, saya tertegun dan terguncang, saat orang-orang mengutuk dan menjelekkan saya,” kata Cheryl Rios dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip news.com.au, Jumat (17/4/2015).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4197 seconds (0.1#10.140)