Kadin Dukung Pemerintah Bangun Ketahanan Pangan

Rabu, 15 April 2015 - 09:53 WIB
Kadin Dukung Pemerintah Bangun Ketahanan Pangan
Kadin Dukung Pemerintah Bangun Ketahanan Pangan
A A A
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung rencana pemerintah membangun ketahanan pangan, energi termasuk meningkatkan kesejahteraan petani yang mengusahakan perkebunan dan sawah.

"Keberlangsungan dan keberhasilan rencana ini akan sangat bergantung pada ketersediaan lahan serta kepastian tata ruang. Langkah pemerintah menginisiasi kebijakan satu peta adalah sesuatu yang positif," kata Wakil Ketua Umum KadinIndonesia Bidang Agribisnis dan Pangan Franky O Widjaja dalam rilisnya kepada Sindonews, Rabu (15/4/2015).

Menurutnya, upaya pemerintah membangun swasembada dan ketahanan pangan seiring dengan peningkatan kesejahteraan para petani dilakukan melalui koperasi sebagai wadahnya. Peningkatan peran dan kompetensi koperasi akan menjadi kunci sukses.

Franky yang juga sebagai Ketua Panitia Pengarah Jakarta Food Security Summit 3 menuturkan, Kadin saat ini berupaya mendorong peremajaan tanaman komoditas pangan yang sudah tidak produktif melalui koperasi. Diawali dengan tanaman sawit seluas 2 juta hektarberikut penyiapan skema pembiayaan bagi petani melalui program plasma.

Sektor ini merupakan contoh sukses kemitraan lintas pihak dan penyediaan pembiayaan saat diinisiasi awal dekade 1980-an. Hasilnya, Indonesia hingga kini menjadi produsen minyak kelapa sawit terbesar dunia.

Dia mengatakan, dengan sedikit penyesuaian, keberadaan skema pembiayaan seperti yang ada di sektor perkebunan sawit dapat menjadi dasar pengembangan skema sejenis di sektor komoditas pangan lainnya, di mana tersedia skema kredit dengan bunga rendah.

"Upaya membangun ketahanan pangan akan menempatkan petani termasuk peternak dan nelayan selaku ujung tombak. Kemitraan swasta dan pemerintah dengan memberdayaan koperasi akan membantu petani semakin terlatih menerapkan praktik pertanian atau agribisnis terbaik, mendapatkan dukungan infrastruktur memadai, memiliki akses bibit unggul dan pupuk, berikut membukakan pangsa pasar bagi produk mereka," terangnya.

Pendekatan semacam ini, termasuk di dalamnya praktik yang ramah lingkungan diharapkan bisa meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan para petani secara bersamaan.

Pihaknya menilai, praktik pertanian atau agribisnis terbaik tidak terlepaskan dari dukungan teknologi, penelitian serta pengembangan. Pemanfaatan tehnologigenetic modified organism (GMO) di berbagai negara maju terbukti membantu meningkatkan produktivitas para petani.

"Pemerintah bersama para pemangku kepentingan terkait perlu menyamakan persepsi mengenai hal ini, berikut melakukan sosialisasi yang memadai, agar kita bisa mendapatkan manfaat bersama dari produk rekayasa genetika," tandasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4975 seconds (0.1#10.140)