Kenaikan Harga BBM Konsekuensi Subsidi Dicabut

Senin, 30 Maret 2015 - 14:08 WIB
Kenaikan Harga BBM Konsekuensi Subsidi Dicabut
Kenaikan Harga BBM Konsekuensi Subsidi Dicabut
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Sofyan Djalil menyebutkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang diputuskan akhir pekan kemarin, merupakan konsekuensi dari reformasi birokrasi pemerintah melalui pencabutan subsidi BBM.

Menurutnya, kenaikan harga BBM ini dilakukan melihat kondisi harga minyak dunia dalam sebulan terakhir terkerek. Selain itu, kenaikan ini juga dipicu depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) hingga tembus Rp13.200 per USD.

"Kalau harga (minyak dunia) normal-normal saja kita enggak naikkan (harga BBM). Tapi, kalau harga naik dan turun, ya kalau naik masyarakat harus membayar dengan harga keekonomian. Kalau turun juga kita kembalikan ke masyarakat," ujarnya di Istana Negara, Jakarta, Senin (30/3/2015).

Dia menjelaskan, kenaikan harga BBM untuk periode ini dihitung dari rata-rata harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah selama dua minggu terakhir. "Dimana-mana harga (BBM) kalau enggak ada subsidi, kan harga ditentukan harga keekonomian," imbuhnya.

Kendati demikian, Sofyan memastikan kenaikan harga BBM ini tidak akan banyak memengaruhi angka inflasi nasional. Dipastikan, angka inflasi masih dalam target yang ditentukan pemerintah yaitu di bawah 5%.

"Kenaikan BBM ini kan karena penyesuaian saja, sekarang tidak lagi memberikan subsidi. Sekarang kan sesuai dengan harga keekonomian," tandasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5217 seconds (0.1#10.140)