Suku Bunga Acuan Inggris Sudah Naik 9 Kali Beruntun hingga Sentuh Level Tertinggi 14 Tahun

Kamis, 15 Desember 2022 - 21:59 WIB
loading...
Suku Bunga Acuan Inggris Sudah Naik 9 Kali Beruntun hingga Sentuh Level Tertinggi 14 Tahun
Bank sentral Inggris telah menaikkan suku bunga ke level tertinggi selama 14 tahun usai berjuang membendung lonjakan harga. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Bank of England telah menaikkan suku bunga Inggris ke level tertinggi selama 14 tahun usai berjuang membendung lonjakan harga. Bank Sentral mengkerek suku bunga mereka menjadi 3,5% dari sebelumnya pada level 3% untuk menandai kenaikan suku bunga kesembilan kalinya secara beruntun.



Kenaikan ini berarti membuat pembayaran hipotek menjadi lebih tinggi untuk beberapa pemilik rumah dan mereka yang memiliki pinjaman pada saat banyak orang kesulitan keuangan seiring melonjaknya biaya hidup. Namun di sisi lain ini seharusnya menguntungkan bagi para penabung, jika bank meneruskan suku bunga yang lebih tinggi kepada nasabah.

Bank Sentral Inggris telah berusaha meredam kenaikan harga sejak akhir tahun lalu. Inflasi di Negeri Elizabeth itu telah meningkat pada tingkat tercepat selama 40 tahun karena biaya makanan dan energi yang semakin mahal.

Menaikkan suku bunga seharusnya secara teori, mendorong orang untuk meminjam serta membelanjakan lebih sedikit dan menabung lebih banyak. Hal itu akan membantu menurunkan tingkat inflasi.

Mengumumkan kenaikan terbarunya, Bank Sentral Inggris mengindikasikan kemungkinan akan terus menaikkan suku bunga hingga tahun depan. Kondisi ini membuat para pemilik rumah dengan hipotek suku bunga variabel bakal menghadapi biaya yang lebih tinggi.



Namun, Bank of England harus menyeimbangkan peningkatan biaya pinjaman tanpa menyebabkan ekonomi melambat terlalu banyak. Inggris sendiri diyakini sudah jatuh ke dalam resesi karena dampak melonjaknya harga pada sektor bisnis dan konsumen.

Resesi didefinisikan saat ekonomi suatu negara menyusut selama dua periode tiga bulan atau kuartalan secara berturut-turut. Biasanya ditandai dengan perusahaan yang menghasilkan lebih sedikit uang, gaji turun dan pengangguran meningkat.

Ini berarti pemerintah menerima lebih sedikit uang pajak yang dialokasikan pada layanan publik seperti kesehatan dan pendidikan. Namun, Bank Dunia mengatakan pihaknya memproyeksikan kinerja ekonomi Inggris lebih baik dari yang diharapkan antara Oktober dan Desember 2022.

(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1371 seconds (0.1#10.140)