Kadin Dorong Pengembangan Asuransi Mikro Syariah

Kamis, 26 Februari 2015 - 10:13 WIB
Kadin Dorong Pengembangan Asuransi Mikro Syariah
Kadin Dorong Pengembangan Asuransi Mikro Syariah
A A A
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong pengembangan asuransi mikro syariah berpremi murah yang terjangkau masyrakat, terutama bagi kalangan menengah ke bawah.

Menurut data statistik, lebih dari sepertiga penduduk atau sekitar 77 juta orang tidak memiliki tabungan yang dapat diandalkan. Kenyataan inilah yang ingin diubah oleh otoritas sektor keuangan untuk meluncurkan pedoman guna mengembangkan asuransi berpremi murah.

"Asuransi mikro syariah itu asuransi yang diselenggarakan dengan prinsip syariah untuk menjangkau masyarakat berpenghasilan rendah karena siapapun memiliki kebutuhan perlindungan atas risiko keuangan yang dihadapi sebagai akibat dari suatu musibah, misalnya kecelakaan, sakit, atau bencana alam," ungkap Wakil Ketua Umum Kadin bidang Perbankan dan Finansial Rosan P Roeslani di Menara Kadin, Kamis (26/2/2015).

Rosan mengungkapkan, terkait hal ini, otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menetapkan premi asuransi mikro maksimal Rp50.000, dengan target masyarakat berpenghasilan tidak lebih dari Rp2,5 juta per bulan.

"Sebetulnya, beberapa perusahaan asuransi sudah memiliki produk murah, namun sejauh ini masih kesulitan untuk mendistribusikannya kepada masyarakat menengah ke bawah," ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya berharap agar pelaksana asuransi dapat lebih menggencarkan penetrasi asuransi mikro syariah, baik melalui penggunaan teknologi ataupun menggandeng pihak ketiga agar tepat sasaran, sehingga akses masyarakat menengah bawah terhadap produk asuransi bisa meningkat.

"Pengembangan asuransi mikro syariah diharap dapat menjadi tumpuan untuk mewujudkan keuangan inklusif pada sektor asuransi," ujarnya.

Meski beberapa perusahaan asuransi sudah memiliki produk asuransi syariah dengan premi yang relatif kecil, namun Rosan berharap agar perusahaan dapat meningkatkan jumlahnya serta menambah jenis produk asuransi mikro syariah yang lebih menarik.

"Dengan sasaran penduduk berpendapatan rendah dan besarnya penduduk muslim di Indonesia, pertumbuhan aset asuransi mikro syariah diharapkan bisa mencapai minimal 49%," pungkas dia.

Saat ini, industri asuransi syariah telah menunjukkan kinerja positif, dengan pertumbuhan mencapai 20%.

Hingga akhir Juni 2014, total aset perusahaan asuransi syariah dan unit usaha syariah di dalam negeri mencapai Rp19,68 triliun, naik 22,79% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara total investasi di asuransi syariah sudah mencapai Rp16,69 triliun, tumbuh 22,81% secara year on year (yoy).
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.6017 seconds (0.1#10.140)