Bangun Flyover, Pemkot Tangsel Tawar Rp7 Juta per Meter

Jum'at, 12 Desember 2014 - 06:44 WIB
Bangun Flyover, Pemkot Tangsel Tawar Rp7 Juta per Meter
Bangun Flyover, Pemkot Tangsel Tawar Rp7 Juta per Meter
A A A
TANGERANG SELATAN - Pembangunan jalan layang atau flyover simpang Gaplek, di Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Provinsi Banten masih terkendala pembebasan lahan.

Warga setempat meminta tanah mereka dihargai belasan juta hingga Rp20 juta/meter.

Sementar Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel hanya mampu menaikkan Rp500 ribu dari tawaran sebelumnya Rp6,5 juta/meter.

Dengan total Rp7 juta/meter tersebut, warga diminta menerimanya. Jika tidak bersedia, Pemkot Tangsel menyerah karena harga tersebut sudah final.

Pemkot juga mempersilahkan warga untuk berurusan dengan Pengadilan Negeri (PN) Tangerang.

Warga yang masih menolak tanahnya dibebaskan itu diberi waktu hingga 23 Desember 2014. Proyek ini membutuhkan banyak lahan. Terdapat 123 titik yang terkena proyek tersebut.

Kepala Bagian Pertahanan Sekertariat Daerah Kota Tangsel, Heru Agus Santoro menjelaskan kepada warga, pihaknya telah menetapkan harga tanah Rp7 juta per meter.

Jumlah tersebut telah naik Rp500 ribu dari tawaran sebelumnya Rp6,5 juta per meter.

“Keputusan sudah final, harga tanah telah disampaikan pada musyawarah terbuka bersama warga. Telah disepakati ada kenaikan sebesar lima ratus ribu rupiah per meter,” papar Heru, Kamis 11 Desember 2014.

Proyek flyover itu memiliki panjang sekira 1 kilometer dan lebar 34 meter. Pembangunan proyek tersebut akan menggusur RS Gaplek, MCDonalds, Seven Eleven, bangunan pos polisi, sekolah dasar, hingga pusat onderdil mobil di kawasan tersebut.

Menurut Heru, meski kesepakatan harga telah sebesar Rp7 juta per meter, tetap saja ada warga yang menolaknya.

Bahkan sebagian dari mereka, kata Heru, bertahan diangka Rp15 juta-20 juta per meter. Lalu warga yang sudah menerima bagaimana? “Yang menerima langsung mencairkan,” katanya.

Sebelumnya, kata dia, warga mengajukan harga pada nominal Rp20 juta-30 juta per meter.

Kemudian warga mulai memahami pentingnya pembangunan fasilitas umum tersebut, diantara mereka kemudian menawarkan harga diangka Rp15 juta -20 juta per meter.

Terlepas dari penolakan warga, Pemkot Tangsel yakin pembangunan tetap berjalan sesuai rencana nantinya.

“Saat ini telah ada dua bidang tanah yang telah kami bayar, dari total 123 titik bidang tanah yang akan dibayarkan.Kami juga telah memegang sepuluh surat yang telah diberikan oleh warga untuk dicairkan. Kemungkinan pekan depan akan ada pencairan lagi,” papar Heru.

Menurut Lurah Pondok Cabe Udik Endang Harwanto, di wilayahnya terdapat 89 titik lokasi yang terkena pelebaran pembangunan fly over.

“Untuk warga kami yang terkena ada di RT 2, 3, dan 4 RW 5. Kebanyakan hanya bagian depan saja yang terkena dampaknya,” kata Endang.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6170 seconds (0.1#10.140)