Penumpang Belum Tahu Penerapan E-ticketing Bus Transjakarta

JAKARTA - Penerapan e-ticketing bus Transjakarta belum sepenuhnya diketahui masyarakat terutama pengguna bus tersebut. Sebagai bukti, salah seorang penumpang asal Nias, Sumatera Utara, terlihat bingung ketika hendak membeli tiket.

Pantauan Sindonews, di Halte Pinang Ranti Jakarta Timur, ada seorang pria yang langsung menerobos ke gate in halte. Sontak saja alat tersebut berbunyi otomatis.

Petugas di halte pun langsung menghampiri dan memberitahukan kepada pria tersebut bahwa saat ini untuk bisa masuk ke bus Transjakarta harus menggunakan e-ticketing yang kartunya bisa dibeli di loket.

Belakangan pria asal Nias, Sumatera Utara, tersebut kaget dengan adanya pemberlakukan sistem e-ticketing.

"Kaget dan keder juga. Dulu tahun 2011 saya masih di Jakarta naik busway pakai karcis. Sekarang pakai beginian (menunjuk kartu e -ticketing)," kata Frans kepada Sindonews, Senin (3/10/2014)

Frans pun mau tak mau membeli kartu e-ticketing untuk menumpangi bus Transjakarta seharga Rp40.000 dengan saldo Rp20.000.

Terhitung 1 November lalu, BLU Transjakarta memberlakukan sistem e-ticketing di Koridor VIII (Harmoni-Lebak Bulus) dan IX (Pinang Ranti-Pluit).

Ternyata untuk koridor IX Pinang Ranti-Pluit, di Halte Pinang Ranti dan Garuda TMII penerapan e-ticketing sudah dilakukan sejak April 2014 lalu.

"Di sini sudah lama pakai e-ticketing sosialisasi dari April 2014dan efektifnya Agustus kemarin," kata Ayu kasir di halte Pinang Ranti kepada Sindonews, Senin (3/10/2014).

Ayu menambahkan, karena e-ticketing sudah diberlakukan, maka di Halte Pinang Ranti tidak menjual lagi tiket manual atau menggunakan kertas.

"Halte ini dan Garuda TMII diterapkan e-ticketing bareng Koridor I, jadi halte ini sebagai halte percontohan penerapan e-ticketing," jelas Ayu.