Ini Kata Pengamat Soal Maraknya Kebakaran di Ibu Kota

Rabu, 15 Oktober 2014 - 22:10 WIB
Ini Kata Pengamat Soal Maraknya Kebakaran di Ibu Kota
Ini Kata Pengamat Soal Maraknya Kebakaran di Ibu Kota
A A A
JAKARTA - PT PLN diminta untuk tegas menindak oknum petugas dan pelanggan yang menggunakan listrik ilegal.

Pasalnya, penggunaan listrik ilegal menjadi salah satu pemicu kebakaran di Ibu Kota.

Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna menjelaskan, memasuki musim kemarau angka kebakaran di Jakarta cenderung tinggi.

Udara panas biasanya membuat masyarakat mencari tempat yang nyaman, baik dengan memasang sejumlah alat penyejuk seperti AC maupun kipas angin hingga kulkas serta dispenser.

Akibatnya, beban listrik menjadi tinggi. Bagi warga permukiman mewah dampaknya tidak akan berbahaya.

Sebab, kebanyakan mereka memiliki listrik stabil dilengkapi dengan Miniatur Circuit Breaker (MCB) yang bagus.

Namun, di lingkungan permukiman padat hal ini tentu akan sangat berbeda.

Saat instalasi listrik dipasang tidak sesuai aturan, baik dari segi kabel murah, dan beban pemakaian yang tidak sesuai dengan daya listrik, di situlah korsleting listrik banyak terjadi.

"Jadi beban listrik yang tidak diimbangi dengan instalasi yang bagus tentunya akan berdampak pada kebakaran. Di sini peran PLN harus tegas, jangan biarkan oknum petugas bermain dengan memberikan listrik ilegal tanpa masuk perhitungan PLN. Termasuk menindak konsumen nakal tersebut," kata Yayat saat dihubungi Rabu (15/10/2014).

Yayat menjelaskan, selain instalasi listrik yang tidak sesuai dengan pemakaian, ketersediaan air baku juga menjadi masalah utama timbulnya kebakaran secara meluas.

Terlebih hidran yang ada di Jakarta menyatu dengan air PAM.

Untuk itu, lanjut Yayat, pemerintah harus cepat mengambil langkah.
Salah satu misalnya memindahkan lokasi pemukiman yang rentan kebakaran di rusun seperti korban banjir yang saat ini gencar dilakukan.

"Jangan sampai satu tempat dalam setahun terjadi dua kali kebakaran. Itu malah menambah kemiskinan kota. Sebaiknya beli tanah lokasi kebakaran dan jadikan taman," ujarnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3622 seconds (0.1#10.140)