JK Minta RS PMI Bogor Jadi Pelopor Layanan Kesehatan

Sabtu, 20 September 2014 - 23:20 WIB
JK Minta RS PMI Bogor Jadi Pelopor Layanan Kesehatan
JK Minta RS PMI Bogor Jadi Pelopor Layanan Kesehatan
A A A
BOGOR - Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla meminta RS PMI Bogor menjadi pelopor pemberi layanan kesehatan terbaik.

Hal itu diungkapkan Jusuf Kalla saat meresmikan Gedung Flamboyan RS PMI Bogor, Sabtu (20/9/2014) sore.

Ketua Umum PMI ini mengatakan, sekitar 5 persen dari jumlah orang kaya di Indonesia setiap tahun menghabiskan 3 miliar dollar AS atau Rp33-36 triliun untuk biaya berobat ke Singapura.

Itu disebabkan, orang kaya Indonesia memandang layanan kesehatan di Singapura jauh lebih baik daripada di dalam negeri.

"Di Singapura, orang kaya Indonesia merasa lebih diperhatikan, diagnosa akurat, dan dokter di sana tidak obral obat," kata Jusuf Kalla dalam sambutannya.

Menurut Kalla, biaya konsultasi kesehatan di Indonesia memang terjangkau tetapi biaya obat mahal.

Itu berbeda dengan di mancanegara yang biaya konsultasi mahal tetapi biaya obat murah karena obat yang diberikan biasanya generik.

Kalla menceritakan pengalaman memeriksa kesehatan di AS, biaya obat cuma 6 dollar AS atau Rp66-72.000.

Namun, biaya konsultasi dan tiket pulang pergi ke Negeri Paman Sam sampai Rp200 juta.

Jusuf Kalla mengharapkan, layanan kesehatan di Indonesia menjadi yang terbaik.

Dengan demikian, uang orang Indonesia tidak lari ke mancanegara tetapi ke dalam negeri dan memajukan kesehatan.

"Ada tiga kunci yang harus dilakukan oleh RS PMI Bogor agar menjadi pemberi layanan kesehatan terbaik. Yakni, dokter berkeahlian dan berilmu selalu berkembang, alat-alat kesehatan berteknologi canggih dan terkini, dan layanan yang ramah, nyaman, dan aman," paparnya.

Direktur RS PMI Bogor dr Andi Wisnubaroto, SpOT, FICS, MARS menambahkan, Flamboyan merupakan gedung ketiga yang dibangun secara modern.

Masih ada beberapa gedung yang tata letak kurang pas sehingga perlu dirombak dan direhabilitasi.

Menurut Andi, RS PMI Bogor belum berhenti membangun dan menata bangunan kompleks agar ramah lingkungan dan menyenangkan bagi pasien.

Arsitektur bangunan diyakini hemat energi listrik. RS PMI Bogor yang berkapasitas 300 tempat tidur, lanjut Andi, akan tetap memberi layanan kesehatan bagi siapa pun termasuk masyarakat pemegang kartu jaminan kesehatan nasional.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3743 seconds (0.1#10.140)