Cegah Pelecehan, PGRI Sarankan Pendidikan Ini

Minggu, 10 Agustus 2014 - 02:10 WIB
Cegah Pelecehan, PGRI Sarankan Pendidikan Ini
Cegah Pelecehan, PGRI Sarankan Pendidikan Ini
A A A
DEPOK - Untuk mencegah tindak pelecehan sesksual, Persatuan Guru Indonesia (PGRI) menyarankan agar siswa mendapat pendidikan kesehatan reproduksi remaja. Tujuannya agar siswa bisa mawas diri dalam pergaulan bebas dan tidak asusila lainnya.

Menurut Ketua PGRI Sulistyo, pendidikan tentang reproduksi bagi remaja penting dilakukan oleh sekolah. Salah satu sarananya dapat melalui Masa Orientasi peserta Didik (MOPD) serta berbagai kegiatan OSIS.

"Kegiatan itu agar terhindar dari pelecehan seksual. Sekolah harus jadi tempat aman, agar anak terhindar dari pelecehan," ujarnya dalam Seminar Kesehatan Reproduksi Remaja di Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, Sabtu sore (9/8/2014).

Kebutuhan remaja akan pengetahuan reproduksi yang baik dan benar begitu mendesak sedangkan akses yang dimiliki guru sangat minim. Contoh kasus, lanjutnya, jika ada siswa yang hamil di luar nikah, maka mereka biasanya mengajukan pengunduran diri sebelum keluar.

"Ketika mereka tak keluar, kadang sekolah membiarkan. Lalu pada saat melahirkan, dia tak ikut aktifitas sekolah maka tak lulus, lalu keluar atau pindah sekolah," katanya.

Ia menegaskan, secara kemanusiaan dan akademik, justru jika dikeluarkan akan menjerumuskan anak yang sudah menderita, jadi tambah menderita.

Fenomena seperti itu, lanjut Sulistyo, menguji kemampuan mencegah dan kemampuan mendidik bagi para guru yang semakin berat seiring perkembangan zaman. Masa depan anak tentu akan terganggu jika terjerumus seks pra nikah.

"Sulit diterima di sekolah lain, kalau tidak maka kejar paket. Maka ini tantangan bagi kami para guru," tandasnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3427 seconds (0.1#10.140)