RSCM akui antrean di apotek BPJS semrawut

Rabu, 23 April 2014 - 02:30 WIB
RSCM akui antrean di apotek BPJS semrawut
RSCM akui antrean di apotek BPJS semrawut
A A A
Sindonews.com - Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta mengakui kesemrawutan antrean yang terjadi di apotek khusus Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Tetapi, RSCM berdalih jika hal itu akibat banyaknya pasien di RS tersebut.

"Jumlah pasien di RSCM mencapai ribuan orang setiap harinya, sehingga wajar jika terjadi antrean," kata Humas RSCM Sulastin kepada wartawan di Jakarta, Selasa 22 April 2014.

Dia juga mengatakan, hingga saat ini pihaknya hanya mampu mempekerjakan dua karyawan di loket itu. Dia menambahkan, untuk perekrutan pegawai bukan hal mudah. Sebab yang harus menjaga apotek merupakan orang yang kompeten di bidang farmasi.

Sulastin tidak mau menerangkan lebih jauh, menurutnya, jika ingin wawancara harus melalui prosedur yang salah satunya adalah mengirim surat. Selanjutnya baru akan diproses.

"Mengenai rekruitmen bukan urusan saya, jika mau mengetahui lebih dalam silakan kirim surat ke bagian pemasaran untuk selanjutnya diproses," katanya.

Sebelumnya, puluhan pasien Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta mengeluhakan pelayanan dan antrean saat mengambil obat di apotek RS ini. Sebab, petugas apotek yang tidak teratur dan lambannya pelayanan publik di RS tersebut.

Haris (33), warga Bintaro, Jakarta Selatan mengatakan, dirinya sejak Senin 21 April 2014, mengantre untuk pengambilan obat milik bapaknya yang mengidap penyakit komplikasi. Tapi, karena kemarin sudah terlalu sore mendapatkan nomor antrean pengambilan obat, dirinya memilih pulang dan melanjutkan mengantre hari ini.

"Senin (21 April) lalu bapak saya periksa dan selesai pukul 11.00 WIB. Kemudian saya mengambil nomor antrean pengambilan obat dari pukul 13.00 WIB, baru dapat pukul 16.30 WIB, sedangkan loket tutup pukul 19.00 WIB, ya lebih baik saya pulang," katanya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4424 seconds (0.1#10.140)