Jalan Daan Mogot berkabut debu beralakan kerikil

Selasa, 04 Maret 2014 - 18:14 WIB
Jalan Daan Mogot berkabut debu beralakan kerikil
Jalan Daan Mogot berkabut debu beralakan kerikil
A A A
Sindonews.com - Sejumlah pengguna jalan mengeluhkan proyek perbaikan jalan di Daan Mogor KM 13, depan kantor Samsat Jakarta Barat. Alasannya, perbaikan peninggian jalan itu yang menggunakan makadam (pasir dan batu) sepanjang 100 meter dinilai memperparah keadaan jalan itu.

Slamet (43), salah seorang pengendara sepeda motor yang kerap melintas di Jalan Daan Mogot dari arah Cengkareng menuju Pesing menilai, proyek itu hanya akal-akalan pemerintah. Karena, bukannya memperbaiki jalan justru membuat parah jalan tersebut.

Terlebih saat jam-jam sibuk yang membuat arus lalu lintas di kawasan tersebut menjadi padat merayap.

"Dikala hujan, jalan menjadi licin dan dikala panas sangat berdebu. Kalau rata mending, ya ini bergelombang," keluhnya di Jakarta, Selasa (4/3/2014).

Pria asal Cengkareng Timur itu pun berharap, agar pemerintah memberikan kejelasan mengenai perbaikan jalan tersebut. Dia juga meminta agar ditempatkan polisi untuk mengatur lalu lintas sekitar ketika kepadatan arus lalu lintas terjadi.

"Biasanya pagi ada tapi enggak setiap hari, dan itu menyebabkan timbulnya Pak Ogah yang memaksa kami untuk membayar," ungkapnya.

Selain Slamet, pengendara motor lainnya, Rahmat (29), mengatakan kalau pemerintah beralasan menunggu lelang, sebaiknya perbaikan jalan dilakukan dengan cara pengaspalan sambil menunggu masa lelang.

Bukan seperti sekarang ini, kata dia, karena hal itu hanya memperburuk keadaan lalu lintas sekitar Jalan Daan Mogot KM 13, Jakarta Barat.

"Kalau alasanya menunggu tender dan anggaran ya kenapa diuruk pakai batu pasir gini. Kalau hanya di jalan yang berlubang sih enggak terlalu parah mungkin, nah ini panjang banget urukannya. Debunya bahaya ini mata pedes, dihirup sesak," keluhnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8259 seconds (0.1#10.140)