8 orang tewas usai tenggak miras oplosan

Rabu, 21 Agustus 2013 - 13:52 WIB
8 orang tewas usai tenggak miras oplosan
8 orang tewas usai tenggak miras oplosan
A A A
Sindonews.com - Delapan pria meninggal dunia setelah menegak minuman keras (miras) oplosan di warung Jamu "Gin-Su". Delapan pemuda tersebut meninggal secara bertahap setelah sempat dibawa ke Rumah Sakit Islam, Cempaka Putih, Jakarta Timur.

Delapan korban diketahui tewas setelah pesta miras di Jalan Remaja III Nomor 12 RT 03/8 Kelurahan Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, senin (19/8) lalu.

Delapan korban tersebut yakni, Adi Ferdinan (26), Sutrisno (33), Joko Pitono (39), Sofyan (35), Ishak Maulana (20), Maripin (35), Suaifudin (32) dan Sopar (32).

Kapolsek Kemayoran Kompol Marupa Sagala menjelaskan, kejadian itu berawal ketika puluhan orang menenggak minuman keras oplosa yang dibuat oleh Rendy, pedagang Jamu.

Awalnya kedelapan korban mendatangi warung Jamu pada Minggu 18 Agustus 2013. Tanpa terasa kedelapan korban menghabiskan waktu hingga senin dini hari.

Selanjutnya, ketika sampai di rumah, Adi Ferdinan merasa mual hingga tak sadarkan diri. Keluarga yang melihat kejadian tersebut langsung membawa Adi ke RS Islam Cempaka Putih. Satu hari setelah dirawat Adi meninggal dunia.

Atas kejadian tersebut, jajaran Polsek Kemayoran langsung mendatangi lokasi dan mengamankan puluhan dirigen minuman oplosan. Petugas juga mengamankan Rendy (49), pemilik warung Jamu.

"Kita amankan seorang pelaku dan kita jerat dengan undang-undang kesehatan," kata Sagala di Jakarta, Rabu (21/8/2013).

Lebih lanjut, dari hasil pemeriksaan pelaku mengatakan, bahwa dirinya baru satu bulan menjual minuman oplosan. Adapun bahan oplosan tersebut dari alkohol, jamu, beras kencur, susu kental dan air putih.

"Jadi pelaku sudah berjualan selama delapan tahun. Tapi mengoplos minuman baru satu bulan," ucapnya.

Sulastri warga sekitar tempat penjualan miinuman oplosan mengatakan, memang warung jamu milik Rendy selalu ramai ketika akhir pekan. Namun pemuda yang datang ke warung jamu tersebut tidak semuanya minum di tempat, sebagian besar dibawa pulang.

"Jika melihat memang kelihatannya enak dan murah, sehingga banyak warga yang datang," tuturnya.

Lebih lanjut Sulastri mengaku kaget ketika banyak anggota kepilisian yang mendatangi toko jamu milik Rendy, pasalnya dikawasan tersebut tidak pernah kejadian seperti ini. "Saya baru tahu jika jamu buatan Rendy bikin tewas orang," tuturnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9281 seconds (0.1#10.140)