Lagi, wartawan dapat itimidasi ketika liputan

Minggu, 26 Mei 2013 - 20:17 WIB
Lagi, wartawan dapat itimidasi ketika liputan
Lagi, wartawan dapat itimidasi ketika liputan
A A A
Sindonews.com – Aksi intimidasi kembali menimpa profesi jurnalistik. Kali ini menimpa Mahardika (30) contributor Trans7. Akibat aksi tersebut, korban kehilangan kaset rekaman hasil liputan.

Menurut korban, peristiwa itu terjadi saat menjalankan tugasnya melakukan peliputan di rumah duka Bripka Jeremy Manurung, Jl Kusen No 2, RT 06/02, Kelurahan Kayuputih, Kecamatann Pulogadung, Minggu (26/5/2013), yang diduga tewas bunuh diri dengan cara menembakan kepalanya sendiri di rumahnya, Jumat (25/5/2013) lalu.

Mahardika mengatakan, sesampainya di rumah duka, korban langsung mengambil sejumlah gambar yang akan dikirim ke kantornya. Hal itu dilakukan, karena sejumlah awak media pun melakukan hal serupa.

"Mulanya tidak ada yang melarang, saya sempat mengambil gambar di rumah duka sekitar 15-20 menit," ujar Mahardika, usai melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Mapolres Jakarta Timur, Minggu (26/5/2013).

Tiba-tiba, lanjutnya, dua orang berperawakan tegap langsung merangkul dirinya, dan melontarkan sejumlah pertanyaan terkait siapa yang memberi izin untuk mengambil gambar di rumah duka.

Mahardika pun terus dirangkul dan digiring ke sebuah tenda yang terpasang di depan rumah duka.

"Saya ditanya dari mana, sudah izin atau belum. Saya pun mengaku tidak tahu harus izin kepada siapa, karena saat itu suasananya lagi berduka dan saya pun hanya menjalankan tugas dari kantor. Saya pun menjelaskan, kalau saya hendak meliput proses pemakaman Bripka Jeremy Manurung," katanya.

Selain dicecar beberapa pertanyaan, kamera milik Mahardika pun akhirnya dirampas oleh dua orang berbadan tegap itu. Sempat terjadi tarik menarik antaran korban yang berusaha mempertahankan kameranya dengan kedua orang berbadan tegap tersebut.

Namun, karena kalah postur, Mahardika akhirnya tak kuasa mempertahankan kameranya. Bahkan, kedua orang berbedan tegap itu juga mengeluarkan kaset rekaman yang berisi gambar liputan di rumah duka.

Tak cukup sampai di situ, kedua orang berbadan tegap itu juga membawa Mahardika menemui seseorang di rumah duka yang dipanggil Opung.

"Kamu ke sini mau apa? Kamu tahu Almarhum meninggal kenapa," kata Mahardika menirukan pertanyaan yang dilontarkan orang yang dipanggil Opung tersebut.

Setelah puas mengintrogasi Mahardika, kedua pria berbadan tegap dan seorang yang dipanggil Opung akhirnya memperbolehkan Mahardika pulang. Namun, kaset rekaman Mahardika tetap ditahan.

"Saya langsung minta kamera dan kaset rekaman, tetapi cuma kamera saya saja yang dikembalikan," katanya.

Mendapati peristiwa tidak mengenakan yang dialami dirinya, Mahardika dengan didampingi rekan-rekan wartawan lain akhirnya melaporkan peristiwa tersebut ke Mapolres Jakarta Timur.
(stb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4991 seconds (0.1#10.140)