Foto seronok Novi diduga disebar polisi

Rabu, 17 Oktober 2012 - 01:48 WIB
Foto seronok Novi diduga disebar polisi
Foto seronok Novi diduga disebar polisi
A A A
Sindonews.com - Kuasa Hukum Novi Amelia (25), Chris Sam Siwu menyesalkan beredarnya foto-foto seronok kliennya yang diambil selama dia dalam tahanan kepolisian. Diduga, foto-foto tersebut disebar oleh oknum aparat kepolisian.

"Ini sudah tidak benar, saya menyesalkan adanya foto-foto itu dan apalagi sampai beredar," ujar Chris di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (16/10/2012).

Menurut Chris, seharusnya Novi mendapat perlindungan dari aparat kepolisian usai terjadinya kecelakaan yang mengakibatkan tujuh orang luka pada Kamis pekan lalu itu. "Dia harus dilindungi, bukan malah mendapat kejadian yang tak nyaman di tempat awal dia ditemukan," tuturnya.

Lebih lanjut, Chris tak mau berspekulasi terkait beredarnya foto-foto tersebut. Dia belum dapat memastikan apakah foto tersebut asli atau sengaja direkayasa oleh oknum tertentu. "Saya enggak mau berandai terkait foto-foto yang beredar, saya belum bisa memastikan apakah itu asli atau rekayasa," katanya.

Namun, jika benar dalam foto tersebut adalah Novi, Chris meminta penjelasan dari pihak pemilik tempat di mana foto tersebut diambil. "Tapi jika benar itu Novi, itukan pasti di sebuah tempat, katakanlah sebuah rumah. Nah si pemilik rumah pasti sacara tidak langsung mengetahui kenapa foto itu bisa ada. Harus ada penjelasan soal ini," paparnya.

Sebelumnya, foto mirip Novi dengan menggunakan pakaian dalam beredar. Dalam foto tersebut terlihat organ vital dara asli Medan, Sumatera Utara itu.

Anggota Komisi III DPR, Eva Kusuma Sundari mengatakan, beredarnya foto-foto tersebut mengindikasikan bahwa pengawasan terhadap Novi sangat lemah. Bahkan ada kemungkinan jika foto tersebut diambil oleh pihak aparat sendiri.

"Bahkan sangat mungkin foto tersebut diambil sendiri oleh para aparat kepolisian mengingat mereka lah yang punya akses langsung terhadap tahanan tersebut," kata Eva dalam rilisnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6118 seconds (0.1#10.140)