Pembangunan Fisik LRT Jakarta Dimulai Januari 2017

Jum'at, 09 Desember 2016 - 06:24 WIB
Pembangunan Fisik LRT Jakarta Dimulai Januari 2017
Pembangunan Fisik LRT Jakarta Dimulai Januari 2017
A A A
JAKARTA - Proyek pembangunan fisik Light Rail Transid (LRT) fase 1A Kelapa Gading-Velodrome mulai dikerjakan minggu pertama Januari 2017 mendatang. Prakonstruksi fisik transportasi berbasis rel khusus perhelatan Asian Games 2018 itu ditargetkan rampung Juni 2017.

Project Director LRT PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Allan Tandiono mengatakan, saat ini sudah masuk dalam tahap penunjukan langsung yang merujuk dari hasil tahap beauty contest untuk mencari kontraktor terbaik. Dia menuturkan, beauty contest itu memiliki beragam tantangan, di antaranya waktu yang singkat dan pertama kali dilakukan di Jakarta.

Terlebih, Peraturan Pemerintah No 54/2016 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi baru keluar 22 November 2016 lalu. "Ada sembilan kontraktor dan sudah menciut menjadi tiga untuk proses seleksi yang lebih detail. Minggu depan akan kita putuskan satu. Konstruksi utamanya dimulai awal tahun depan," kata Allan Tandiono usai acara dengar pendapat umum penyelenggaraan LRT Jakarta di Gedung Dinas Tekhnis, Jati Baru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Kamis, 8 Desember 2016 kemarin.

Allan menjelaskan, sebenarnya pengerjaan LRT sudah dimulai pada Juni lalu dengan melakukan penebangan pohon, pengupasan jalur hijau, pengupasan kanstin jalan, pemindahan lampu PJU, serta pemasangan pagar. Berbeda dengan proyek Mass Rapid Transit (MRT) yang juga berbasis rel, Allan melanjutkan, LRT tidak memikili utilitas banyak seperti di MRT kawasan Sudirman saat penerjaan di Dukuh Atas yang cukup memakan waktu.

Untuk itu, dia optimistis pengerjaan prakontruksi fisik berjalan selama enam bulan. "Dokumen analisis dampak lingkungan (Amdal) juga akan keluar bulan ini. Masyarakat sangat mendukung karena tidak ada pembebasan lahan," ujarnya.

Allan menuturkan, LRT fase 1A ini berjarak 6 kilometer itu, terdapat enam stasiun, jarak antara stasiun satu dengan lainnya berkisar 1 kilometer. Hal tersebut merupakan jarak ideal transportasi berbasis rel di kota-kota metropolitan dunia. Bahkan, di Singapura hanya berkisar sekitar 700 meter dalam waktu tempuh dua menit.

Selain itu, Allan mencontohkan pentingnya enam stasiun LRT di koridor Velodrome-Kelapa Gading. Alasan adanya Stasiun Kelapa Gading itu lantaran pusat keramaiannya di sana; kemudian Stasiun Pulomas dengan alasan ada kegiatan macam-macam usaha dan keramaian; lalu Stasiun Pacuan Kuda dengan alasan agar penumpang berjalan tidak terlalu jauh ke venue Pacuan Kuda.

Kepala Unit Pengelola LRT Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Emanuel Kristanto menuturkan, untuk mendukung penyelenggaraan Asian Games 2018, Pemprov DKI menugaskan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)nya yakni PT Jakpro untuk melakukan pembangunan dan sekaligus penyelenggaraan. Alokasi dana melalui Penyertaan Modal pun telah diberikan Pemprov kepada Jakpro sebagai tahap awal melakukan pembangunan sarana dan prasarana.

"Pada saat pengoperasian, pemerintah berkomitmen memberikan subsidi melalui public service obligation (PSO) pada penyelenggara sarana kereta api. Ini merupakan awal dari pengembangan transportasi massal. Pemprov yakin salah satu upaya mengurai kemacetan itu dengan cara mempromosikan angkutan massal. Meskipun membutuhkan waktu," ujarnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7438 seconds (0.1#10.140)