Charles Honoris dan BPOM Ajak Warga Pejagalan Peduli Kesehatan Makanan dan Obat-obatan

Sabtu, 24 Juni 2023 - 01:44 WIB
loading...
Charles Honoris dan BPOM Ajak Warga Pejagalan Peduli Kesehatan Makanan dan Obat-obatan
Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris bersama BPOM mendatangi Kelurahan Pejagalan, Jakarta Utara, Jumat (23/6/2023). Foto: SINDOnews/Dok
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mendatangi Kelurahan Pejagalan, Jakarta Utara, Jumat (23/6/2023). Dalam kunjungan itu Charles mengedukasi warga tentang obat dan makanan, serta mengenalkan layanan BPOM bernama Cek KLIK.

Charles Honoris mengajak semua warga Pejagalan untuk bersama-sama dengan pemerintah dan BPOM untuk berpartisipasi menjaga kesehatan makanan dan obat-obatan. Dia menuturkan, BPOM merupakan salah satu alat negara yang bertugas memastikan itu.

"Tetapi tentunya tidak akan bisa optimal kalau tidak bersama-sama dengan masyarakat. Pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan, Badan POM bisa melakukan kegiatan pengawasan, tetapi jika masyarakatnya tidak ikut berpartisipasi untuk memastikan obat-obatan dan makanan bisa dikonsumsi dengan aman, maka itu menjadi hal yang tidak mudah,” kata Charles Honoris.


Kegiatan ini dilakukan untuk mengedukasi warga Pejagalan agar peduli dengan makanan yang baik, sehingga terhindar dari makanan berbahaya melalui aplikasi BPOM bernama Cek KLIK. "Jadi Bapak/Ibu tidak perlu repot dengan kemajuan teknologi digital. Kita semua punya handphone untuk bisa akses ke internet,” pungkas Charles Honoris.

Sementara Sri Astuti dari Pusat Analisis Kebijakan Obat dan Makanan BPOM menjelaskan cara untuk memastikan produk makanan tersebut baik atau tidaknya, dengan melakukan scan barcode pada kemasan makanan dengan aplikasi Cek KLIK.


"Hanya menscan tanda barcode di kemasan makanan, kita akan melihat informasinya lebih jelas. Disitu ada nomor izin edar, informasi produknya, komposisi produknya bisa kita lihat disitu,” kata Sri Astuti.

Program edukasi bersama Charles Honoris dan Pusat Analisis Kebijakan Obat dan Makanan BPOM ini dinilai tepat dilakukan, karena banyak masyarakat yang kurang peduli tentang zat berbahaya di dalam olahan pangan dan obat yang akan dikonsumsi.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3597 seconds (0.1#10.140)