Jalan Margonda Kerap Makan Korban, Warga Buat Petisi #SavePejalanKaki

Rabu, 24 Agustus 2016 - 10:35 WIB
Jalan Margonda Kerap Makan Korban, Warga Buat Petisi #SavePejalanKaki
Jalan Margonda Kerap Makan Korban, Warga Buat Petisi #SavePejalanKaki
A A A
DEPOK - Jalan Margonda Raya yang tidak bersahabat untuk pejalan kaki dan penyeberang jalan membuat beberapa nyawa melayang. Terakhir, seorang mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Fevi Silvia menghembuskan nafas pada Minggu 21 Agustus 2016 setelah sempat koma usai tertabrak sepeda motor di Jalan Margonda.

Tidak lama kabar Fevi meninggal muncul reaksi dari para netizen di dunia maya. Antara lain petisi berisi tuntutan untuk Wali Kota Depok Mohammad Idris yang tertuang di laman charge.org. Bahkan target 5.000 yang tandatangan petisi hampir mendekati.

Petisi tersebut berjudul Walikota Depok, #SavePejalanKaki di Jalan #Margonda Raya!. Petisi itu ditulis oleh Syahrul Ardiansyah.

Duka mendalam juga diungkapkan netizen yang ramai-ramai membuat hastag #savepejalankaki melalui sosial media instagram.

Salah satu yang menulis hastag ialah akun @zaenalmtqn. Zaenal Mutaqin sendiri adalah mahasiswa FMIPA UI Geografi angkatan 2012.

"Sebenarnya banyak muncul hastag dengan tampilan yang berbeda-beda. Hastag itu berawal dari profpict yang diinisiasi sama BEM UI. Latar belakangnya dari banyaknya kejadian kecelakaan di Margonda. Salah satu yang menjadi korban mahasiswi UI Fevi yang pada hari Minggu kemarin meninggal dunia," katanya, Rabu (24/8/2016).

"Saya berharap dengan ramainya muncul hastag ini, Pemkot Depok segera memperbaiki infrastruktur di sepanjang Margonda agar aman dan nyaman bagi pengguna jalan terutama yang jalan kaki dan penyebrang, sehingga kasus yang dialami Fevi tidak dialami warga lain," lanjut Zaenal.

Mahasiswa lainnya Karla Carolina menuturkan, sangat miris melihat kondisi Jalan Margonda yang minim Jembatan Penyebrangan Orang (JPO). Dikatakan, selama kuliah dia harus menyebrang jalan Margonda tanpa JPO. Karla adalah mahasiswi Fakultas Farmasi yang kos di seberang kampus UI.
"Pribadi aku semenjak gorong-gorong diperbaiki itu sudah bagus. Bisa dilihat sudah ada trotoar yang tidak dipakai bahu jalan ataupun parkiran. Namun kalau bicara tentang JPO ya sangat minim sekali," katanya.

JPO di sekitar Margonda Raya hanya ada beberapa titik. Yaitu di Margonda Residence, Terminal Depok, Margo City dan Balai Kota Depok.

"JPO ada di antara Detos dan Margo City. Selain itu ada JPO di depan apartemen Margonda Residence. Sepanjang jalan itu kan nggak ada, apalagi di dekat SD Pondok Cina yang dekat Gramedia juga nggak ada banyak yang nyeberang. Memang ada zebra cross tapi tetap bahaya juga," papar Karla.

Sedangkan penyebrang jalan banyak diantara Gang Kober hingga Margo City. Sepanjang itu hanya ada dua JPO. Sedangkan dua lainnya yaitu di Terminal Depok dan Balai Kota jarang digunakan penyebrang jalan.

"Sekarang kalau bahas di depan kampus Gunadarma, itu bisa dilihat misal jarak ke jembatan Margonda Residence jauh, penyebrangan depan SD Pocin nggak ada JPO nya, penyebarangan Detos juga cukup jauh. Di situ kan banyak pelajar, pekerja, yang sering mondar mandir disitu," ucapnya.

Hal lain yang disesalinya adalah angkot yang kerap ngetem di bahu jalan. Menurutnya JPO harus dibangun di titik yang banyak penyebrang jalan, bukan di titik yang jarang penyebrangnya. Dirinya mengaku selalu hati-hati kalai menyebrang dari arah Kapuk ke Gundar.

Dirinya berharap agar Pemkot Depok segera perbaiki infrastruktur di sepanjang jalan Margonda yang nyaman dan aman bagi pengguna jalan, jangan menunggu sampai ada korban kecelakaan lainnya. "Kecelakaan dapat dicegah. Jadikan kasus ini sebagai pelajaran untuk kedepannya supaya tidak ada lagi kejadian serupa," pungkasnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2930 seconds (0.1#10.140)