RI Dibanjiri Dana Asing Mencapai Rp128 Triliun

Rabu, 27 Juli 2016 - 14:49 WIB
RI Dibanjiri Dana Asing Mencapai Rp128 Triliun
RI Dibanjiri Dana Asing Mencapai Rp128 Triliun
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyampaikan, aliran dana asing sebanyak Rp128 triliun masuk ke Indonesia hingga 25 Juli 2016. Kondisi perekonomian nasional yang stabil mampu menarik minat investor menaruh uangnya di Tanah Air.

Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengatakan, kondisi ekonomi Indonesia 15 tahun terakhir dalam kondisi baik. Didukung pula dengan kebijakan pemerintah yang mampu mendorong roda perekonomian. "Kondisi ekonomi Indonesia cukup baik 15 tahun terakhir, terjaga. Reformasi struktural pemerintah cukup baik," ujarnya di Jakarta, Rabu (27/7/2016).

(Baca Juga: Ekonomi Amerika Belum Pulih, Arus Dana Asing Meningkat ke RI)

Dia menerangkan inflasi tahun ini diperkirakan mampu terjaga di 4% plus minus 1%. Selain itu, defisit transaksi berjalan dan neraca perdagangan juga masih terjaga. Kondisi fundamental ekonomi ini yang membuat investor tertarik menempatkan dananya di Indonesia.

"Kita lihat ketika inflasi terjaga target 4% plus minus 1% tercapai. Apalagi defisit transaksi berjalan terjaga, neraca perdagangan juga terjaga, banyak investor berminat masuk ke Indonesia," katanya.

Menurutnya, pemerintah telah menawarkan banyak Surat Berharga Negara (SBN) untuk menampung dana asing yang masuk. Selanjutnya, ada pasar modal dengam segala instrumennya yang bisa digunakan sebagai tempat menyimpan uang para investor.

"Banyak tawarkan SBN dan pasar modal menarik ada, tax amnesty berjalan membuat optimisme cukup tinggi. Dana asing pada Juni masih Rp102 triliun yang masuk tapi sampai 25 Juli Rp128 triliun, tahun lalu Rp55 triliun yang masuk ke pasar modal dan instrumen Bank Indonesia," tutur dia.

Membaiknya kondisi ekonomi Indonesia, lanjut dia tidak sejalan dengan perekonomian dunia yang justru sedang tidak kondusif. Keluarnya Inggris dari Uni Eropa (UE) hingga kekhawatiran terorisme di Eropa menjadi penyebab negara berkembang seperti Indonesia jadi lebih menarik.

"Kondisi Inggris ada Brexit sudah bisa stabilisasi, tapi jangka menengah panjang masih timbulkan ketidakpastian. Kita juga lihat di dunia penuh dengan kekhawatiran geopolitik, risiko pengungsian, terorisme," pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.0065 seconds (0.1#10.140)