Busway Dilintasi Kendaraan Pribadi, Ini Kata Kadishubtrans DKI

Minggu, 24 Juli 2016 - 20:13 WIB
Busway Dilintasi Kendaraan Pribadi, Ini Kata Kadishubtrans DKI
Busway Dilintasi Kendaraan Pribadi, Ini Kata Kadishubtrans DKI
A A A
JAKARTA - Kepala Dishubtrans DKI Jakarta, Andri Yansyah mengakui, bila jalur bus Transjakarta yang sebelumnya sudah steril kembali dimasuki oleh kendaraan pribadi. Dia pun mengaku telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Sayangnya, pihak kepolisan beralasan diskresi.

Menurut Andri, pengguna kendaraan pribadi dan angkutan umum bus Transjakarta jauh lebih banyak pengguna bus. Untuk mengatasi kemacetan, pengendara pribadi harus dipaksa menggunakan angkutan umum. Artinya, diskresi seharusnya tidak bisa dijadikan alasan.

"Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian," katanya di Jakarta, Minggu (24/6/2016).

Kendati demikian, Andri mengklaim, kesiapan uji coba sistem ganjil genap sudah mencapai 100%. Mulai dari rambu-rambu, rekayasa lalu lintas, pegaturan lalu lintas di jalur alternatif hingga pengawasan kendaraan pribadi di kawasan ganjil genap.

Dengan kesiapan tersebut, Andri yakin, kemacetan di ruas jalan protokol akan berkurang sekitar 30% dari jumlah kendaraan sekitar 6.000 unit per jam.

"Memang perbandinganya 50:50 antara pelat ganjil dan pelat genap. Tapi pengawasannya manual yang memilih secara acak di setiap lampu merah. Jadi berkurangnya paling sekitar 30%," ungkapnya.

Sambil terus menyiapkan uji coba pemberlakuan sistem ganjil genap, Andri kini juga tengah menyiapkan lelang ERP. Sebab, biar bagaimanapun, ERP merupakan sistem pengendalian yang ideal membatasi kendaraan di ruas jalan protokol.

"Kami sudah minta Gubernur (Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok) untuk menandatangani Peraturan Gubernur (Pergub) untuk melelang ERP. Awal pekan ini akan ditandatangani," katanya.

Sementara itu, Bakal Calon Gubernur (Bacagub) DKI Jakarta 2017, Sandiaga Uno berharap, sistem ganjil genap yang akan diujicobakan nanti bisa membuat masyarakat tertib dalam berlalu lintas. Dia pun meminta kepada Ahok dan jajaranya untuk meninggalkan kendaraan pribadinya dan menggunakan angkutan umum sebagai contoh bagi pengguna kendaraan pribadi lainnya.

Politikus Partai Gerindra ini menuturkan, untuk mengatasi kemacetan memang perlu terus menambah berbagai moda transportasi yang saling terintegrasi. Transportasi yang sudah cukup baik saat ini adalah bus Transjakarta. Namun sayang berbagai fasilitas pendukungnya belum diperbaiki.

"Masih banyak halte yang bocor dikala hujan. Penumpang masih menumpuk di halte. Semua harus bersinergi. Jangan individual. Ajak polisi bersinergi untuk mengubah budaya lalu lintas memang harus tegak hukumnnya. Konsisten," pungkasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5767 seconds (0.1#10.140)