Setelah Tanggul Jebol, Ekskavator Disiapkan di Ulujami

Minggu, 24 Juli 2016 - 17:06 WIB
Setelah Tanggul Jebol, Ekskavator Disiapkan di Ulujami
Setelah Tanggul Jebol, Ekskavator Disiapkan di Ulujami
A A A
JAKARTA - Satu ekskavator disiapkan di Jalan Perdatam III, RW 05, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan untuk mengantisipasi adanya banjir susulan ataupun tanggul jebol. Tanggul darurat yang digunakan untuk mengantisipasi luapan air ke rumah warga diperkirakan hari ini selesai.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) T Iskandar mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan tanggul jebol di Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Menurut dia, itu bukanlah tanggul, melainkan pembatas belaka yang dipasangi bebatuan di pembatas sungai dengan perumahan warga di Perdatam. Namun karena sudah tua dan lemah, pembatas bebatuan itu jebol.

Menurut Iskandar, sebelumnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui BBWSCC menangani pekerjaan sheetpile di Kali Pesanggrahan. Tapi tidak dapat terealisasikan secara menyeluruh pada 2014, karena permasalahan pembebasan lahan yang belum tuntas.

"Ini jadi tantangan kami bersama Pemda DKI dalam menyelesaikan pembebasan lahan hingga jembatan Cipulir di Jalan Ciledug Raya. Sebenarnya, pekerjaan ini harus berlanjut dari 2011 sampai 2014. Namun, dalam proses pelaksanaan, kami tidak dapat menyelesaikan sesuai rencana karena lahan itu. Makanya, pembangunan sheetpile dan jalan inspekai berhenti yang di posisi mini country ini," katanya di Jakarta, Minggu (24/7/2016).

Menurut dia, saat ini pihaknya akan melakukan inventarisasi lahan agar lahan terbebaskan sebelum program pembuatan sheetpile itu dilanjutkan. Karena program itu menggunakan APBN, pihaknya pun harus mengajukannya secara bertahap. Jika memang dimungkinkan, tahun depan pun akan dilakukan tergantung kesiapan lahan.

"Sebenarnya ini program sudah kami mulai 2011, anggaran saat itu sudah ada, cuma sampai 2014 kami tidak bisa menyelesaikan karena lahannya," tuturnya.

Selain di Pesanggrahan, kata dia, program itu juga tersendat di Bintaro dan kawasan Deplu. Sedang di Ulujami, Pesangrahan, Jaksel saat ini pihaknya lebih mengutamakan pada penanganan tanggap darurat dahulu dengan memperkokoh pembatas sungai yang jebol itu.

Asalkan, masyarakat merasa aman dahulu meski nantinya air kali Pesanggrahan kembali naik. Paling tidak tidak sampai meluap ratusan centimeter ke rumah warga seperti pada Jumat, 22 Juli kemarin.

"Palinga tidak, risikonya tidak besar ke masyarakat. Kalau rembesan pasti ada, tapi tidak menyebabkan genangan seperti kemarin hingga lebih dari satu meter," katanya.

Dalam menangani tanggap darurat, pihaknya pun bekerja bersama kecamatan, kelurahan, dan Dinas Tata Air DKI. Ke depan, jika program sheetpile itu sudah berjalan dan tak lagi terbentur persoalan pembebasan lahan. Pihaknya bisa dengan leluasa mengeruk endapan yang ada di Kali Pesanggrahan sehingga banjir tak lagi mengepung rumah warga.

"Kami harap malam ini bisa kami tuntaskan. Untuk berjaga, ada satu ekskavator kami tempatkan di lokasi. Kami rencanakan, setelah tanaggul beronjong jadi, ada kantong pasir, setelah itu saya ingin menutup dengan tanah kembali di depannya. Dibuat tanggul yang lebih baik," tutupnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8251 seconds (0.1#10.140)