Menteri Anies Baswedan Sebut Perploncoan Warisan Kolonialisme

Selasa, 19 Juli 2016 - 16:14 WIB
Menteri Anies Baswedan Sebut Perploncoan Warisan Kolonialisme
Menteri Anies Baswedan Sebut Perploncoan Warisan Kolonialisme
A A A
BANDUNG - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menuturkan aksi perploncoan merupakan warisan kolonialisme. Untuk itu pihaknya melarang aktivitas perploncoan berlangsung dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) saat ini.

"Siswa maupun siswi disekolahkan untuk belajar, beradab, meninggikan akal sehat. Untuk itu segala macam perploncoan dilarang, karena itu sisa praktik kolonial. Dan aksi itu terjadi di tempat yang tak merdeka," kata Anies di SMAN 8 Kota Bandung, Jalan Selontongan, Kota Bandung, Selasa (19/7/2016).

Menurut Anies, pendidikan anak tentu didapat di lingkungan rumah dan sekolah, sehingga untuk mendidik anak tentu diperlukan proses kolaborasi antara orangtua siswa dan guru.

(Baca: Guru Tak Cuma Mendidik Tapi Membentuk Karakter Anak)

Dalam sambutannya tersebut, Anies juga mengapresiasi Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dan Provinsi Jawa Barat (Jabar) yang telah menginisiasi para orangtua untuk mengantarkan anak-anaknya di hari pertama sekolah.

Tak hanya aksi perploncoan dalam bentuk fisik, Anies mengatakan, aksi siswa senior yang mengarah pada upaya memermainkan siswa atau siswi baru juga turut dilarang.

"Pemberian tugas kepada siswa yang aneh seperti membawa kacang ijo berbutir-butir, tali rapia untuk ikat pinggang dan sebagainya. Itu tak lebih dari memermainkan siswa. Ini tentu harus dihilangkan dan diamankan di sekolah-sekolah," tambahnya.

Menurut Anies, para siswa tentu akan menjadi penerus para pemimpin saat ini, sehingga mereka harus tetap diarahkan menjadi pembelajar. Tak hanya mendapat nilai-nilai tinggi dalam sekolah, namin harus benar-benar mencintai kegiatan belajar dan ilmu pengetahuan.

"Anak-anak harus disiapkan sesuai zamannya. Ke depan tentu era baru, 30 tahun lagi Indonesia masuk usia 100 tahun dan merekalah yang akan menjadi nakhoda Indonesia," tandasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.9092 seconds (0.1#10.140)