Ini Keunikan Desain Masjid Istiqal Karya Frederich Silaban

Minggu, 03 Juli 2016 - 03:17 WIB
Ini Keunikan Desain Masjid Istiqal Karya Frederich Silaban
Ini Keunikan Desain Masjid Istiqal Karya Frederich Silaban
A A A
JAKARTA - Presiden Soekarno memilih rancangan Frederich Silaban sebagai pemenang dari 27 gambar dalam sayembara desain Masjid Istiqlal. Rancangan Silaban bertema Ketuhanan ternyata berhasil diwujudkan dalam struktur bangunan Masjid Istiqlal.

Kepala Bagian Protokol dan Pelayanan Wisata Masjid Istiqlal Abu Hurairah Abdul Salam mengungkapkan, hampir seluruh bagian
bangunan yang ada memiliki nilai filosofis secara agama dan juga kebangsaan. “Menara masjid hanya satu merupakan simbol Keesaan Allah. Tingginya 6.666 meter yang ternyata merupakan jumlah ayat di dalam Alquran. Bangunan utama ada lima lantai simbol Rukun Islam. Tiangnya ada 12 yang mengingatkan pada hari lahir Nabi Muhammad,” ungkap Abu beberapa waktu lalu kepada Sindonews.

Untuk simbol kenegaraan, lanjut Abu, terletak pada diamater kubah yang panjangnya mencapai 45 meter. Diameter kubah itu merupakan tahun kemerdekaan Indonesia.Selain itu, bulan bintang penangkal petir yang berada di atas kubah memiliki panjang 17 meter yang tentunya merupakan tanggal Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

“Itulah keistimewaan rancangan Pak Silaban. Ada nilai agamanya juga nilai kebangsaan dari sebuah desain Masjid Istiqlal,” lanjutnya. Abu melanjutkan, desain ruang utama Masjid Istiqlal juga tidak menghilangkan konsep toleransi beragama.

“Coba kalau diperhatikan di ruang utama ada enggak pintu dan jendela? Tidak kan. Artinya masjid ini terbuka bagi semua orang. Apapun sukunya, agamanya, bangsanya boleh masuk. Yang tidak beragama saja boleh masuk asal menaati aturan di masjid ini,” terang Abu.Abu pun menerangkan alasan Silaban menggunakan batu marmer untuk tembok ruang utama supaya lebih artistik dan hemat biaya.

“Temboknya kan dilapisi batu marmer karena lebih artistik dan tentunya lebih menghemat biaya pemeliharaan. Bayangkan kalau
tembok hanya dilapisi cat. Per tahunnya berapa biaya yang dapat dikeluarkan untuk mengecatnya,” tutur Abu.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5763 seconds (0.1#10.140)