Defisit Anggaran Turun Jadi 2,56%

Rabu, 27 Januari 2016 - 21:04 WIB
Defisit Anggaran Turun Jadi 2,56%
Defisit Anggaran Turun Jadi 2,56%
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro menyampaikan update realisasi sementara Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 per 22 Januari 2016. Tercatat defisit anggaran dalam APBN-P 2015 turun menjadi 2,56% dari 2,8% terhadap PDB.

Hal ini utamanya disebabkan peningkatan penerimaan perpajakan dan belanja non K/L. "Ini menunjukkan bahwa kesinambungan fiskal tetap terjaga di tengah perlambatan ekonomi dan peningkatan belanja produktif. Jadi defisit kita menurun di angka itu," kata Menkeu Bambang di Jakarta, Rabu (27/1/2016)

Selain update soal realisasi sementara defisit anggaran, pertumbuhan ekonomi mencapai 4,74% dari target APBNP 5,7%. Sementara inflasi sebesar 3,35% dari target 5,0%.

"Inflasi dalam tahun 2015 mencapai 3,35% terutama dipengaruhi oleh penurunan harga BBM bersubsidi maupun non subsidi, angkutan, dan terjaganya pasokan barang kebutuhan pokok masyarakat," ujarnya.

Untuk pertumbuhan tingkat bunga SPN 3 bulan sebesar 5,97% dari target 6,2%. Untuk nilai tukar rupiah terhadap USD, Rp13.392/USD dari target 12.500/ USD. Harga minyak dalam USD/barel, yaitu USD49,2/ barel dari target USD60/barel.

"Untuk data terkini, terdapat koreksi realisasi rata-rata lifting minyak mentah dan gas bumi. Realisasi rata-rata lifting minyak mentah dalam periode Desember 2014 sampai dengan November 2015 mencapai 777,6 ribu barel/hari atau di bawah target sebesar 825 ribu barel/ hari," kata Bambang.

Sementara untuk realisasi lifting gas mencapai 1.195,4 ribu barel setara minyak per hari atau di bawah target APBN-P 2015 sebesar 1.221,0 ribu barel setara minyak per hari.

Berikut realisasi APBN-P 2015:

1. Pendapatan total negara Rp1.054,5 triliun atau 85,4%‎

2. Penerimaan perpajakan (pajak dan bea cukai) Rp1.240,4 triliun atau 83,3%
PNBP Rp253,7 triliun atau 94,3%
Hibah Rp10,4 triliun atau 300%

3. Untuk belanja total Rp1.796,6 triliun atau 90,5%

a. Belanja Kementerian dan Lembaga (K/L) Rp 724,7 triliun atau 91,1%
b. Non KL (subsidi bunga) Rp448,9 triliun atau 85,7%. Turun dibanding 2014 yang didominasi dari subsidi BBM.
c. Tranfer daerah dan dana desa Rp623 triliun atau 93,7%. Dibanding 2014 sebesar Rp573,7 triliun. Dana desa Rp20,8 triliun dan transfer daerah Rp602,2 triliun. ‎
d. Keseimbangan primer jadi lebih besar Rp136,1 T naik dibanding 2014 93,3 T. Khusus ini, Ind akan punya keseimbangan primer positif kalau defisit anggaran di bawah 1,1 psn dari PDB.
e. Defisit anggaran Rp292,1 triliun atau 2,56%, lebih rendah dari hitungan 31 Desember 2016 sebesar 2,8%.
f. Pembiayaan anggaran Rp318,1 triliun, dari dalam negeri Rp307,8 triliun dan luar negeri Rp10,4 triliun (netto).
g. Sisa Hasil Anggaran (Silpa) Rp 26,1 triliun. Silpa sebagian yang liquid akan digunakan untuk kurangi utang dalam APBN-P 2016.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9239 seconds (0.1#10.140)