Musim Hujan, Pengamat Nilai DKI Telat Antisipasi Banjir

Senin, 25 Januari 2016 - 01:07 WIB
Musim Hujan, Pengamat Nilai DKI Telat Antisipasi Banjir
Musim Hujan, Pengamat Nilai DKI Telat Antisipasi Banjir
A A A
JAKARTA - Memasuki puncak musim hujan yang diprakirakan akhir Januari hingga pertengahan Februari, Pemprov DKI dinilai terlambat melakukan antisipasi.

Pengamat Perkotaan Universitas Trisakti, Nirwono Joga mengatakan, normalisasi saluran lingkungan yang dilakukan Pemprov DKI terbilang telat dan baru sekitar 30 persen.

Padahal, pada musim hujan awal 2015 lalu, genangan yang ada disebabkan oleh tidak berfungsinya saluran air. Sebab, kali dan sungai yang ada saat itu tidak meluap, dan hujan hanya turun di kawasan DKI Jakarta.

Dalam waktu dekat ini, lanjut Nirwono yang bisa dilakukan hanyalah membongkar saluran air yang tertutup beton, baik di Perumahan ataupun perkantoran.

Pembongkaran tersebut merupakan tugas utama Dinas Tata air yang saat ini sudah terpisah dari Dinas Bina Marga. "Harusnya Dinas Tata Air ini bisa fokus menangani genangan, karena sudah dipisah dengan jalan," terangnya saat dihubungi, Minggu (24/1/2016).

"Dinas Penataan Kota harus bekerjasama dengan pengelola gedung untuk menyediakan sumur serapan. Jadi jangan main lempar kewenangan lagi. Apabila gedung tidak mau membuat, Dinas Penataan Kota turun," tegasnya.

Kedepan, Nirwono menyarankan agar Dinas Tata air memperbaiki dan memperbesar diameter sumur resapan. Kemudian memastikan bebas dari sampah dan lumpur sekaligus menata jaringan utilitas seperti kabel listrik dan Telkom, pipa air dan gas bekerjasama Dinas Bina Marga.

"Audit bangunan kantor, dimana halaman kantor menyediakan sumur resapan dan kolam penampung air. Sehingga air hujan bisa terserap semua dan yang terbuang kesaluran menjadi sedikit," pungkasnya.

PILIHAN:

Buru Pembunuh Mirna, Polisi Kumpulkan 4 Alat Bukti Ini

Jajanan Anak Mirip Kondom Beredar di SD Bekasi
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4268 seconds (0.1#10.140)