Bakamla Gandeng Universitas Brawijaya Berdayakan Masyarakat Pesisir

Jum'at, 18 Desember 2015 - 04:09 WIB
Bakamla Gandeng Universitas Brawijaya Berdayakan Masyarakat Pesisir
Bakamla Gandeng Universitas Brawijaya Berdayakan Masyarakat Pesisir
A A A
JAKARTA - Badan Keamanan Laut (Bakamla) menggandeng Universitas Brawijaya, Malang dalam upaya memberdayakan masyarakat pesisir dan perbatasan di Indonesia.

Hal itu dituangkan dalam nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani bersama antara Kepala Bakamla Laksamana Madya DA Mamahit dan Rektor Universitas Brawijaya M Bisri di Kantor Bakamla, Jakarta, Kamis (17/12/2015).

"Kami ingin mengajak kalangan akademisi dari universitas untuk bekerja sama apakah dalam bentuk sosial atau kegiatan pembelajaran, riset atau forum discussion dan sebagainya. Kita perlu mendapat masukan, apa saja permasalahan di laut saat ini," ujar Mamahit.

Mamahit menyebutkan, ada lima poin kerja sama dalam nota kesepahaman tersebut. Di antaranya, pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Kemudian, pengembangan, pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengembangan sistem dan teknologi informasi, serta pengembangan sarana dan prasarana. Termasuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan pemberdayaan masyarakat pesisir.

"Ini yang dalam waktu dekat menjadi prioritas. Langkah utama yang akan dilakukan kami adalah mengidentifikasi hal-hal apa yang bisa langsung dilaksanakan. Ini merupakan kerja sama yang strategis, karena kita bisa berbagi pengetahuan dan pengalaman," ujarnya.

Menurut Mamahit, ada banyak mahasiswa, pakar, dan ahli dari Universitas Brawijaya yang dapat dilibatkan dalam merumuskan sebuah kebijakan sehingga bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat pesisir.

"Apa dari pengetahuannya, manajemennya dalam memberdayakan masyarakat pesisir, maupun bagaimana mereka bisa meningkatkan produksi perikanannya. Prioritasnya adalah masyarakat pesisir yang dekat dengan stasiun pengamatan dan kantor zona maritim Bakamla," ucapnya.

Mamahit menyebutkan, masyarakat pesisir yang akan diberdayakan ini tersebar di seluruh Indonesia mulai dari Aceh, Bangka Belitung, Batam, Kupang, Sulawesi, Merauke, dan Jayapura.

"Semua fasilitas terbuka bagi kalangan akademisi untuk melakukan riset sehingga Bakamla bisa meningkatkan kinerjanya sebaik mungkin, termasuk dalam pengembangan teknologi Bakamla. Kita juga akan mengirim staf-staf Bakamla ke Universitas Brawijaya untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih tinggi tentang perikanan dan kelautan," ucapnya.

Hal itulah yang melatarbelakangi Bakamla memilih Universitas Brawijaya dalam membangun kerja sama ini. Universitas Brawijaya selama ini dikenal sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia.

"Semua ini dilakukan untuk masyarakat dan bangsa Indonesia serta mendorong peningkatan aspek keamanan, keselamatan dan kesejahteraan secara ilmiah dan komprehensif," ucapnya.

Rektor Universitas Brawijaya M Bisri mengapresiasi kerja sama ini. Menurut dia, dengan adanya kerja sama ini, kedua pihak saling mendapatkan pengetahuan tentang kemaritiman, termasuk pengembangan teknologi.

"Kami memiliki mahasiswa perikanan dan kelautan, mungkin nanti bisa dibekali oleh Bakamla soal keamanan laut. Oleh karena itu, ke depan Kepala Bakamla bisa memberikan kuliah umum tentang potensi kemaritiman di Indonesia," katanya.

Bisri berharap, mahasiswa Universitas Brawijaya bisa ikut praktik dan terjun langsung dalam kapal yang dimiliki Bakamla. Begitu juga sebaliknya, staf-staf Bakamla pun bisa mengambil kuliah di Universitas Brawijaya, baik sarjana maupun pascasarjana.

"Mudah-mudahan MoU ini bisa menjadikan bangsa Indonesia makmur dan membawa dampak positif bagi bagi semua pihak, khususnya masyarakat," ucapnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7737 seconds (0.1#10.140)