Setiap Tahun, Pemprov DKI Selalu Perbaiki Trotoar di Jalan Ini

Selasa, 01 Desember 2015 - 06:19 WIB
Setiap Tahun, Pemprov DKI Selalu Perbaiki Trotoar di Jalan Ini
Setiap Tahun, Pemprov DKI Selalu Perbaiki Trotoar di Jalan Ini
A A A
JAKARTA - Memasuki batas akhir pemakaian anggaran pada 15 Desember mendatang. Sejumlah trotoar di Jakarta terus diperbaiki Pemprov DKI.

Ironisnya, perbaikan dilakukan setiap tahun pada tempat dan lokasi yang sama. Berdasarkan pantauan, trotoar-trotoar yang pada tahun lalu diperbaiki dan kembali diperbaiki 2015 ini berada di Jalan Bintaro, Jakarta Selatan dan Jalan Wijaya Kusuma, Grogol, Jakarta Barat.

Perbaikan tersebut dilakukan secara menyeluruh dengan mengganti paving block. Pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti Nirwono Joga mengatakan, bongkar pasang trotoar di Jakarta menjadi prioritas kegiatan ketika batas waktu penyerapan anggaran sudah mendekati.

Namun, kata dia, perbaikan tersebut harus dicek kembali siapa pengerjanya. Sebab, kegiatan bongkar pasang dilakukan oleh banyak pihak, misalnya, pemasangan rambu, halte dan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang merupakan kewenangan Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta.

Kemudian, penanaman pohon oleh Dinas Pertamanan dan pemakaman, galian utilitas PLN, Telkom, PDAM, serat optik dan lain sebagainya. "Memang yang memberi izin itu Dinas Bina Marga. Tapi biasanya tidak ada kordinasi antarpihak. Trotoar ini merupakan salah satu yang dianggap paling rendah dalam pemeliharaan, tapi perbaikannya dilakukan setiap tahun," kata Nirwono Joga saat dihubungi, Senin 30 November 2015 kemarin.

Nirwono menjelaskan, idealnya saat ini Jakarta memiliki rencana induk trotoar berikut jaringan utilitas di bawahnya yang terancang dengan baik. Misalnya, lebar trotoar empat meter, saluran air berdiameter tiga merter dan kiri kanan saluran dipergunakan untuk jaringan kabel listrik, telepon, serat optik, dan sebagainya.

Jadi, kalau ada penambahan kapasitas, bongkar pasang trotoar tidak perlu lagi dilakukan.

Nirwono mengakui, pembangunan utilitas yang kerap merusak trotoar dan jalan memang tidak terkordinasi dengan baik. Padahal, Dinas Bina Marga harusnya bisa mengendalikan mengingat mereka pemberi izin.

"Sudah 10 tahun yang lalu saya usulkan tapi belum terwujud, karena jadi mainan proyek masing-masing pihak terkait,"ungkapnya.

Kepala Dinas ‎Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faisal menampik adanya pembangunan trotoar pada tempat yang sama setiap tahunnya. Apabila ada trotoar yang kembali diperbaiki meski baru dibangun pada tahun lalu hanyalah bersifat pemeliharaan mengingat di dalamnya banyak terdapat kepentingan.

Solusinya, lanjut Yusmada, Dinas Bina Marga akan menata ulang trotoar dengan kontraktor yang benar-benar terpercaya pada 2016 mendatang. Salah satu yang sudah dikerjakan yakni di depan RSCM, Jakarta Pusat.

"Kami sudah mendapat intruksi dari Gubernur agar jangan memakai kontraktor abal-abal dalam pembangunn trotoar. Dalam trotoar itu banyak kepentingan, utilitas, rambu-rambu, dan sebagainya. Ke depan, kami menyiapkan lokasi perbaikan tanpa merusak trotoar," jelasnya.

Program perbaikan trotoar tahun depan, menurut Yusmada, dilakukan dengan menambah ruas trotoar yang tujuanya memberi kenyamanan pejalan kaki. Kendati demikian, penambahan ruas trotoar bukanlah memperkecil badan jalan, melainkan mengambil bahu jalan yang kerap dijadikan mangkal angkutan taksi, bajaj dan sebagainya.

"Kami sudah menyiapkan anggaran Rp80 miliar. Sekali lagi, kami buka memperkecil badan jalan, kami hanya mengambil bahu jalan yang kerap dijadikan parkir oleh kendaraan dan pedagang," pungkasnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5749 seconds (0.1#10.140)