Komnas PA Kecam Kasus Pencabulan di Rusun Pinus Elok

Rabu, 14 Oktober 2015 - 17:15 WIB
Komnas PA Kecam Kasus Pencabulan di Rusun Pinus Elok
Komnas PA Kecam Kasus Pencabulan di Rusun Pinus Elok
A A A
JAKARTA - Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Pa) mengecam kasus pencabulan terhadap bocah tiga tahun di Rusun Pinus Elok, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur.

Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait mengatakan, kalau tempat pemukiman di ibukota DKI Jakarta itu sangat rawan terhadap ancaman tindak kekerasan seksual terhadap anak. Pasalnya, tempat bermain anak, baik di pemukiman biasa, rumah susun (rusun), maupun di sekolah masih belum ramah anak.

Maka itu, terangnya, orangtua haruslah memberikan perhatian ekstra pada anaknya. Selain itu, pihak pemerintah pun wajib membuat peraturan tata tertib, baik di pemukiman biasa maupun di rusun. Tata tertib itu bisa berbentuk tim reaksi cepat untuk mencegah terjadinya kasus kejahatan seksual. (Baca: Buruh Serabutan Cabuli Bocah di Rusun Pinus Elok)

"Saya kira, RT atau RW bisa menjelmakan dan mewujudkan diri sebagai tim reaksi cepat di rusun itu, menyusun tatib di rusun itu, salah satunya, semua wajib anti kekerasan terhadap anak, tidak boleh memukul, tidak boleh membentak, dan mengorganisir sebuah tatib yang disepakati oleh penghuni rusun. Jadi, nanti dia (RT/RW) bisa melakukan pemantauan, teguran atau pencegahan apabila terjadi hal yang tidak diinginkan," ujarnya saat dihubungi wartawan, Rabu (14/10/2015).

Arist pun sejatinya mendukung langkah Pemprov DKI menyediakan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) di tiap rusun. Namun, dari pantauannya, belum semua rusun dilengkapi tempat bermain semacam itu. Selain itu, konsep pembangunan rusun juga masih belum mengacu para sudut pandang ramah anak.

"Oleh karenanya kita dukung RPTRA itu. Karena dengan itu jadi salah satu indikator persyaratan tempatnya menjadi ramah terhadap anak," tutupnya.

PILIHAN:

Hilang Nyawa Bayar Nyawa, 2 Jagoan Kampung di Bekasi Dibunuh

Atasi Banjir, Ahok Merasa Ditelikung Anak Buahnya
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6369 seconds (0.1#10.140)