Tawuran Pelajar Depok Mengkhawatirkan, Polisi Lakukan Ini
A
A
A
DEPOK - Belakangan aksi tawuran pelajar di Kota Depok sudah menjurus ke tindak kriminal. Bahkan tak sedikit pelajar yang menjadi korban tawuran.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Polresta Depok mengumpulkan semua pihak untuk menghilangkan budaya tawuran pelajar.
Kapolresta Depok Kombes Pol Dwiyono bersama Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Herry Pansila memimpin rapat tersebut. Sejumlah permasalahan dikemukakan oleh setiap guru dan kepala sekolah.
Umumnya tawuran di Depok terjadi usai pulang sekolah atau usai salat Jumat. Para pelajar biasa berkerumun hingga saling ejek menjadi pemicu tawuran.
“Kami diskusi cari solusi tepat, kedepan tak boleh ada lagi perkelahian tawuran pelajar, kami menyadari harus dibangun komunikasi komprehensif antara sekolah, Polres, keluarga, dan Pemerintah Kota,” ungkap Kapolresta Depok Kombes Pol Dwiyono, Selasa (13/10/2015).
Usulan para guru ditampung hingga membentuk Satuan Tugas (Satgas) gabungan antara polisi, guru, dan pemerintah mengantisipasi tawuran. Pihaknya juga akan meningkatkan patroli di jam – jam pulang sekolah yang berpotensi terjadinya tawuran pelajar.
“Kami lakukan pembinaan sweeping dan simpul – simpul zona rawan tawuran,” paparnya.
Tiga hari lalu tawuran pelajar juga terjadi usai pertandingan Liga Pelajar di Stadion Merpati Depok. Dalam insiden tersebut satu pelajar luka – luka.
PILIHAN:
Guru Besar UI Yakin Pembunuh Eneng Lebih dari Satu Orang
Atasi Banjir, Ahok Merasa Ditelikung Anak Buah
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Polresta Depok mengumpulkan semua pihak untuk menghilangkan budaya tawuran pelajar.
Kapolresta Depok Kombes Pol Dwiyono bersama Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Herry Pansila memimpin rapat tersebut. Sejumlah permasalahan dikemukakan oleh setiap guru dan kepala sekolah.
Umumnya tawuran di Depok terjadi usai pulang sekolah atau usai salat Jumat. Para pelajar biasa berkerumun hingga saling ejek menjadi pemicu tawuran.
“Kami diskusi cari solusi tepat, kedepan tak boleh ada lagi perkelahian tawuran pelajar, kami menyadari harus dibangun komunikasi komprehensif antara sekolah, Polres, keluarga, dan Pemerintah Kota,” ungkap Kapolresta Depok Kombes Pol Dwiyono, Selasa (13/10/2015).
Usulan para guru ditampung hingga membentuk Satuan Tugas (Satgas) gabungan antara polisi, guru, dan pemerintah mengantisipasi tawuran. Pihaknya juga akan meningkatkan patroli di jam – jam pulang sekolah yang berpotensi terjadinya tawuran pelajar.
“Kami lakukan pembinaan sweeping dan simpul – simpul zona rawan tawuran,” paparnya.
Tiga hari lalu tawuran pelajar juga terjadi usai pertandingan Liga Pelajar di Stadion Merpati Depok. Dalam insiden tersebut satu pelajar luka – luka.
PILIHAN:
Guru Besar UI Yakin Pembunuh Eneng Lebih dari Satu Orang
Atasi Banjir, Ahok Merasa Ditelikung Anak Buah
(ysw)