LRT Diprediksi Urai Kemacetan di Jakarta 30%

Kamis, 17 September 2015 - 07:03 WIB
LRT Diprediksi Urai Kemacetan di Jakarta 30%
LRT Diprediksi Urai Kemacetan di Jakarta 30%
A A A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta optimistis pembangunan kereta layang ringan atau light rail transit (LRT) dapat mengurangi kemacetan di Jakarta sebanyak 30%. Terpenting, moda transportasi lainnya harus terintegrasi.

Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta Andri Yansah mengatakan, efektifitas transportasi LRT di Jabodetabek harus didukung dengan moda transportasi publik lainnya. Seperti kereta api, bus Transjakarta dan Mass Rapid Transit (MRT).

Dengan begitu, Andri memperkirakan LRT bisa mengurai kemacetan hingga 30%. "Artinya akan ada 5.628.000 juta perjalanan menggunakan kendaraan pribadi berpindah menggunakan LRT. Sehingga jumlah perjalanan Jabodetabek dapat berkurang menjadi 13.132.000 juta perjalanan per hari," kata Andri kepada wartawan, Rabu 16 September 2015 kemarin.

Berdasarkan data Dishubtrans DKI Jakarta, jumlah perjalanan di Jabodetabek mencapai 25,7 juta perjalanan per hari. Dari jumlah tersebut, sebanyak 18,7 juta perjalanan per hari atau 72,95% merupakan perjalanan internal di DKI Jakarta.

Sedangkan 6,9 juta perjalanan per hari atau 27,05% merupakan perjalanan dari Bodetabek. Kemudian dari total perjalanan Jabodetabek sebanyak 25,7 juta perjalanan per hari, hanya 27% atau 6,94 juta perjalanan per hari menggunakan moda angkutan umum berbasis jalan raya dan rel.

Sedangkan sisanya, 18,76 juta perjalanan per hari menggunakan kendaraan pribadi. "LRT itu harus didukung dengan transportasi publik lainnya. Ada keterkaitan antara program yang satu dengan yang lainnya. ke depannya, kita harus siapkan 60% armada untuk angkutan umum massal," kata Andri Yansyah dalam Dialog Publik yang digelar Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) di Kantor DTKJ, Jalan Suryopranoto, Jakarta Pusat, kemarin.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4307 seconds (0.1#10.140)