Musim Kemarau, Kampung di Jakarta Ini Selalu Dikepung Air

Sabtu, 01 Agustus 2015 - 03:44 WIB
Musim Kemarau, Kampung di Jakarta Ini Selalu Dikepung Air
Musim Kemarau, Kampung di Jakarta Ini Selalu Dikepung Air
A A A
JAKARTA - Di saat sebagian wilayah Jakarta mulai kekeringan air. Ada satu kampung di Cengkareng, Jakarta Barat, yang selalu dikepung air yakni Kampung Apung. Namun warga di kampung tersebut sudah bosan dengan air yang selalu mengepung kampung itu.

Rencana Pemprov DKI Jakarta untuk mengeringkan Kampung Ampung, Cengkareng, Jakarta Barat, dinilai masyarakat setempat sebagai proyek main-main.

Pasalnya sejak 20 tahun lalu hingga kini kampung tersebut masih saja terendam air hingga disebut Kampung Apung. "Bosan kami dengar janji-janji. Bilangnya mau dikuras, disedot airnya sampai habis. Tapi begitu disedot sekali, tidak ada kelanjutannya lagi. Akhirnya, Kampung Apung ini terus menerus digenangi air," ujar Ketua RT 10/01 Rudi Suwandi saat berbincang dengan Sindonews di Kampung Apung, Jalan Kapuk Raya, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat 31 Juli 2015 kemarin.

Menurut Rudi, proyek pemerintah dalam membersihkan dan memperbaiki saluran air di Kampung Apung dari kepungan air terkesan main-main. Pasalnya, usai melakukan penyedotan air saja dan membangun saluran air. Saluran air yang dibangun tidak dapat berfungsi dengan baik.

Selain itu, saluran air pembuangan pabrik-pabrik di sekitar kawasan Jalan Kapuk Raya juga dibangun dengan tinggi melebihi permukaan tanah Kampung Apung. Akibatnya, air kotor dari saluran di kawasan industri itu mengalir ke Kampung Apung dan kembali membanjirinya.

Bahkan, memasuki musim kemarau ini Kampung Apung tetap dikepung genangan air. Rudi menjelaskan, warga Kampung Apung pun sebagian memilih untuk pergi dari tempat tinggalnya itu dan mengontrak ke luar Cengkareng lantaran hidupnya selalu diselimuti bahaya.

"Di sini kami selalu terancam hidupnya. Bayangkan, dua balita meninggal karena terjatuh ke dalam genagan air. Lalu anak-anak. Belum lagi warga rumahnya terbuat dari kayu. Bisa roboh," tuturnya.
Rudi menilai, proyek pembersihan Kampung Apung itu dinilai main-main belaka.

Pemerintah pun dinilai telah menghambur-hamburkan uang saja dalam membenahi Kampung Apung tersebut. Warga lainnya, Sabran (57) menambahkan, selama tinggal di Kampung Apung itu, pihak pemerintah hampir sekali dua kali saja bersosialisasi dengan warga untuk membicarakan atau pun bersama-sama mengatasi permasalahan yang melanda kampungnya itu.

Padahal, dana yang dikucurkan oleh pemerintah untuk menyelesaikan persoalan Kampung Apung itu mencapai miliaran rupiah. "Sebenarnya, kami ini cuma mau kampung kami ini seperti dulu lagi. Tidak digenangi air. Tapi, dari tahun 90 sampai sekarang kok enggak bisa-bisa. Heran, uangnya dikemanain semua yang buat menyelesaikan persoalan ini?," ketusnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8173 seconds (0.1#10.140)