Pendapatan Parkir Meter di Sabang Alami Kebocoran

Selasa, 26 Mei 2015 - 04:38 WIB
Pendapatan Parkir Meter di Sabang Alami Kebocoran
Pendapatan Parkir Meter di Sabang Alami Kebocoran
A A A
JAKARTA - Penerapan sistem parkir meter di kawasan Sabang, Jakarta Pusat dan Kelapa Gading, Jakarta Utara masih mengalami kebocoran. Sejumlah juru parkir masih mengantongi uang parkir dari pengunjung.

Berdasarkan pantauan, parkir meter di kawasan Sabang masih bisa bayar kepada juru parkir tanpa menggunakan mesin parkir. Juru parkir beralasan akan menggunakan kartu elektronik pribadinya untuk digunakan di mesin parkir.

Namun, kenyataannya, pengunjung bisa membayar Rp3.000-4000 per jam kepadanya, padahal apabila menggunakan mesin parkir, pengunjung dikenakan Rp5.000 per jam.

Tidak hanya itu, pengunjung yang membayar Rp5.000 kepada juru parkir pun setelah dipantau sekitar 20-30 menit, juru parkir juga tidak menempelkan kartu elektroniknya di mesin parkir.

"Saya bayar aja ke juru parkir, orang saya cuma parkir setengah jam masa bayar full. Lagian saya gak punya kartu elektroniknya," kata Donni saat ditemui di kawasan parkir meter Sabang, Senin 25 Mei kemarin.

Kepala Unit Pengelola Tekhnis (UPT) Parkir DKI Jakarta Sunardi Sinaga mengakui jika masih ada kebocoran dalam penggunaan mesin parkir meski sudah menggunakan kartu elektronik. Menurut dia, kebocoran tersebut akibat kurangnya pengawasan yang dilakukan terhadap pengunjung dan juru parkir.

Untuk itu, saat ini pihaknya sedang mengkaji persiapan pembuatan Surat Keputusan (SK) atau Peraturan Gubernur (Pergub) yang berisi denda hingga 20 kali lipat apabila pengguna tidak menggunakan mesin parkir. Sementara untuk juru parkir, dirinya tidak akan segan-segan memecatnya.

"Sudah ada lima juru parkir yang kami pecat di kawasan sabang. Kalau di Kelapa Gading saya sudah mengetahui oknum-oknum juru parkirnya, tinggal pecat saja," ucap Sunardi saat dihubungi kemarin.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7947 seconds (0.1#10.140)